Finished
Mungkin baru 2 minggu yang lalu gue memulai membaca The Twilight Saga karya Stephanie Meyer dengan serius -mungkin. padahal keempat buku itu adalah kado ulang tahun gue yang ke 12 (tentu saja gue bukan kayak Isabella Swan yang pengen ulang tahunnya sampai ke 18 saja). buku itu bersanding rapih sama deretan buku serial Narnia dan Laskar Pelangi. buku itu kakak gue yang beliin, mereka barharap dengan gue baca buku itu imajinasi gue dalam berceritapun makin baik. dan gue mengakui membaca karya karya sastra yang keren seperti itu memang membuka pintu imajinasi gue. hal hal positif yang gue dapet setelah baca itu :
- gue jadi bisa membuat sebuah cerita dengan bahasa baku.
well gue enggak pernah mencoba membuat sebuah karangan dengan kata kata baku seperti tidak (enggak), kau (kamu), dengan atau dan (sama) dkk
- gue jadi bisa membuat cerita lebih hidup -setidaknya menurut gue begitu
- dan gue berani mengorbankan cerita favorit bikinan gue, Starlight Tears menjadi kelinci percobaan cerita baku gue.
yang gue enggak suka kalo baca buku yang dipilemin adalah imajinasi gue berbeda dengan yang difilem. kayak bayangan gue tentang rumahnya bella, La Push, sekolahnya Bella, kamarnya Bella, rumahnya Edward, rumahnya Jacob, srigala srigala itu, Alice, Charlie, lah semuanya beda dengan bayangan gue. gue paling kecewa waktu gue search foto foto tokohnya -berbeda dengan yang gue bayangkan. tapi well, semua itu enggak ngurangin rasa seneng gue terhadap buku ini dan rasa kebingungan gue tentang gantengan Edward Cullen atau Jacob Black !
gue menghabiskan waktu enam jam setengah untuk buku Twilight, tujuh jam setengah untuk New Moon, delapan jam setengah untuk Eclipse, dan terakhir, sepuluh jam untuk Breaking Dawn. biasanya membaca buku buku itu sambil duduk dikursi kesayangan dan berjam jam membeku sambil membuka halaman demi halaman dengan penasaran. gue mau ngulang buku buku itu tapi sayangnya gaboleh sama nyokap, yang dibolehin adalah gue ngulang buku buku materi gue -gue paling benci disuruh baca ekonomi, gue gasuka itu.
jadi sebenarnya,
gantengan Edward Cullen atau Jacob Black, huh?
tapi dari keempat buku itu, dengan jujur gue bilang..
gue lebih suka Breaking Dawn.
- gue jadi bisa membuat sebuah cerita dengan bahasa baku.
well gue enggak pernah mencoba membuat sebuah karangan dengan kata kata baku seperti tidak (enggak), kau (kamu), dengan atau dan (sama) dkk
- gue jadi bisa membuat cerita lebih hidup -setidaknya menurut gue begitu
- dan gue berani mengorbankan cerita favorit bikinan gue, Starlight Tears menjadi kelinci percobaan cerita baku gue.
yang gue enggak suka kalo baca buku yang dipilemin adalah imajinasi gue berbeda dengan yang difilem. kayak bayangan gue tentang rumahnya bella, La Push, sekolahnya Bella, kamarnya Bella, rumahnya Edward, rumahnya Jacob, srigala srigala itu, Alice, Charlie, lah semuanya beda dengan bayangan gue. gue paling kecewa waktu gue search foto foto tokohnya -berbeda dengan yang gue bayangkan. tapi well, semua itu enggak ngurangin rasa seneng gue terhadap buku ini dan rasa kebingungan gue tentang gantengan Edward Cullen atau Jacob Black !
gue menghabiskan waktu enam jam setengah untuk buku Twilight, tujuh jam setengah untuk New Moon, delapan jam setengah untuk Eclipse, dan terakhir, sepuluh jam untuk Breaking Dawn. biasanya membaca buku buku itu sambil duduk dikursi kesayangan dan berjam jam membeku sambil membuka halaman demi halaman dengan penasaran. gue mau ngulang buku buku itu tapi sayangnya gaboleh sama nyokap, yang dibolehin adalah gue ngulang buku buku materi gue -gue paling benci disuruh baca ekonomi, gue gasuka itu.
jadi sebenarnya,
gantengan Edward Cullen atau Jacob Black, huh?
tapi dari keempat buku itu, dengan jujur gue bilang..
gue lebih suka Breaking Dawn.
Tidak ada komentar:
Leave me some comment! Thank you, guys:}