[FLASH FICTION] Abu-abu Restu: Page 366
"Tu! Sebentar lagi liburan tahun baru, lho." Kataku membuka percakapan.
"Terus kenapa, Lyss?" Tanyamu heran.
"Ih gak peka. Ntar kan gak lama ketemu. Kamu kemana sih ntar?"
"Duh, pulang ke Indramayu lah."
"Ngapain coba? Sekalian aja sekolah di Indramayu sana!"
"Hush, kalo sekolah di Indramayu nanti Alyssa-nya kangen Restu lagi, hehehehe."
"Kalo kangen, aku harus ngapain?" Tanyaku sambil tertawa kecil. Kamu menoleh.
"Sebut nama aku tiga kali." Jawabmu dengan penuh keyakinan.
Aku menelan ludah. "Terus kamu dateng gitu?" Tanyaku heran.
Kamu menggeleng. "Enggaklah, yang bener aja. Aku dimana kamu dimana."
Aku lalu melemparmu dengan bungkus Top Black and White kesukaanku. Kamu tertawa.
Tapi itu percakapan satu tahun yang lalu dan aku sadar, aku merindukanmu.
Satu hari sebelum 2013. Grage cukup ramai namun aku nekad tetap pergi karena aku suntuk berada di rumah. Aku mencari cari DVD Twilight Saga di stand Gramedia yang berdiri beberapa meter dari Cafe 21. Lalu aku menemukan ada DVD One Piece. Kesukaan Restu kan? Tiba-tiba kakakku datang dari belakang dan menarik tanganku.
"Lyss, ayo cepetan. Nanti keburu hujan."
Hujan. Hah, Desember. Tahun lalu aku menghabiskan hampir setiap hari semenjak 16 November berkabar berita lewat SMS denganmu. Tapi sekarang? Bahkan ketika kamu punya Blackberry Messanger pun, kita seperti Matahari dengan planet Neptunus.
Aku tidak berhenti memikirkanmu, Tu. Walaupun kamu sudah berulang ulang kali memintaku untuk berpindah hati, berapa kalipun aku mencoba, aku selalu jatuh terus berhenti padamu. Kamu, orang yang bahkan duduk 5 cm di sampingku saja terasa seperti kita Venus dan Mars. Seperti dekat, namun terhalang oleh sesuatu yang besar, Bumi.
Aku merindukanmu, Tu.
Sepertinya konyol, tapi aku tiba tiba teringat percakapan kita lagi. Aku menutup mataku lalu menarik nafas dalam dalam. Akankah kamu datang?
"Restu, Restu, Restu...."
Ketika aku membuka mata dan menoleh, di tengah keramaian bioskop, aku bisa menemukan keluargamu. Mereka tersenyum padaku sementara kamu terfokus pada Blackberry hitammu. Aku menarik nafas dalam dalam dan kembali berkata,
"Restu.. Restu.. Restu..."
Dan ketika aku menoleh lagi, kamu berjalan tepat di sampingku tanpa menoleh sama sekali.
Semuanya bener kok, Tu. Kamu muncul walaupun kamu gak sadar aku ada di situ. Alyssa di sampingmu, Tu. Alyssa yang menyebut nama kamu. Apa cuman Tiffany yang ada di kepalamu? Alyssa kangen Restu.
Selamat tahun baru, Indramayu.
THE END
Short Story: Abu-abu Restu
"Terus kenapa, Lyss?" Tanyamu heran.
"Ih gak peka. Ntar kan gak lama ketemu. Kamu kemana sih ntar?"
"Duh, pulang ke Indramayu lah."
"Ngapain coba? Sekalian aja sekolah di Indramayu sana!"
"Hush, kalo sekolah di Indramayu nanti Alyssa-nya kangen Restu lagi, hehehehe."
"Kalo kangen, aku harus ngapain?" Tanyaku sambil tertawa kecil. Kamu menoleh.
"Sebut nama aku tiga kali." Jawabmu dengan penuh keyakinan.
Aku menelan ludah. "Terus kamu dateng gitu?" Tanyaku heran.
Kamu menggeleng. "Enggaklah, yang bener aja. Aku dimana kamu dimana."
Aku lalu melemparmu dengan bungkus Top Black and White kesukaanku. Kamu tertawa.
Tapi itu percakapan satu tahun yang lalu dan aku sadar, aku merindukanmu.
Satu hari sebelum 2013. Grage cukup ramai namun aku nekad tetap pergi karena aku suntuk berada di rumah. Aku mencari cari DVD Twilight Saga di stand Gramedia yang berdiri beberapa meter dari Cafe 21. Lalu aku menemukan ada DVD One Piece. Kesukaan Restu kan? Tiba-tiba kakakku datang dari belakang dan menarik tanganku.
"Lyss, ayo cepetan. Nanti keburu hujan."
Hujan. Hah, Desember. Tahun lalu aku menghabiskan hampir setiap hari semenjak 16 November berkabar berita lewat SMS denganmu. Tapi sekarang? Bahkan ketika kamu punya Blackberry Messanger pun, kita seperti Matahari dengan planet Neptunus.
Aku tidak berhenti memikirkanmu, Tu. Walaupun kamu sudah berulang ulang kali memintaku untuk berpindah hati, berapa kalipun aku mencoba, aku selalu jatuh terus berhenti padamu. Kamu, orang yang bahkan duduk 5 cm di sampingku saja terasa seperti kita Venus dan Mars. Seperti dekat, namun terhalang oleh sesuatu yang besar, Bumi.
Aku merindukanmu, Tu.
Sepertinya konyol, tapi aku tiba tiba teringat percakapan kita lagi. Aku menutup mataku lalu menarik nafas dalam dalam. Akankah kamu datang?
"Restu, Restu, Restu...."
Ketika aku membuka mata dan menoleh, di tengah keramaian bioskop, aku bisa menemukan keluargamu. Mereka tersenyum padaku sementara kamu terfokus pada Blackberry hitammu. Aku menarik nafas dalam dalam dan kembali berkata,
"Restu.. Restu.. Restu..."
Dan ketika aku menoleh lagi, kamu berjalan tepat di sampingku tanpa menoleh sama sekali.
Semuanya bener kok, Tu. Kamu muncul walaupun kamu gak sadar aku ada di situ. Alyssa di sampingmu, Tu. Alyssa yang menyebut nama kamu. Apa cuman Tiffany yang ada di kepalamu? Alyssa kangen Restu.
Selamat tahun baru, Indramayu.
THE END
Short Story: Abu-abu Restu
Tidak ada komentar:
Leave me some comment! Thank you, guys:}