re-visiting my old life

I honestly miss my old life.

Waktunya sangat fleksibel, ramai dengan ngobrol bareng banyak orang, coba banyak tempat baru dan begitu terinspirasi untuk menulis. Belakangan hidup gue nggak terinspirasi apa-apa, lebih banyak gelisah ketika punya waktu, dan ... kesepian.

I miss real talk.

Bukan sekadar balas instagram story atau nanya tentang kerjaan, tapi obrolan passionate yang menyenangkan. Nggak perlu sama kayak dulu karena 26 sepertinya bukan lagi waktu untuk ngobrolin hal-hal receh atau berat. Terlalu dewasa untuk cuman ngomongin kipop, tapi terlalu khawatir juga untuk ngomongin masa depan.

Gue cuman pengen ngobrol, tapi semua orang udah terlalu lelah dengan prioritas masing-masing, atau juga punya perasaan yang sama tentang ngobrol.

Jadi, tujuh hari terakhir gue coba hidup di kehidupan lama gue.

WFH dari Cirebon,

nulis dari cafe kakak gue,

hangout sama temen-temen Cirebon,

nonton lagi performace artis K-Pop,

video call sama temen-temen gue seakan pandemi masih berlangsung,

pesan grabfood ... yang nggak pernah gue lakuin kalo di Jakarta.

Cukup menenangkan, tapi belum tentu bikin gue merasa senang.

Tapi, seenggaknya ada rasa tenang yang tercipta setelah puluhan hari selalu gelisah. Karena waktu di Cirebon terlalu singkat atau bosan melanda di Jakarta.

Seenggaknya stres itu mereda,

sebelum kembali ke dunia nyata.

Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.