adulthood and things i didn't say out loud
Nyokap gue selalu berpesan, "nanti aja belinya pas udah gede. Pas udah punya uang sendiri. Kamu bebas mau beli apa aja." And here's what she never really prepared me ...
Adulthood. Saking cuman fokus sama prizes-nya (which is the freedom), gue lupa kalo semuanya pasti punya harga yang dibayar. Harganya itu cukup mahal, kadang mengikis dua hal di dunia yang gak bisa dibeli: waktu dan kepercayaan diri. Waktu gue semakin sempit, tapi banyak hal juga yang ingin gue lakukan supaya bisa mendapatkan apa yang gue cita-citakan. Padahal usia gue juga nggak muda lagi.
I could say 27 is not young anymore because I started to think about death. Gimana kalo setiap hari hidup lari-lari untuk mengejar masa depan tapi waktu yang gue punya cuman saat ini? Lalu ketika lo bertekad hidup hanya untuk saat ini, lo mulai worry tentang masa depan lo? Gimana caranya menemukan perfect balance untuk growing up?
Selama hidup, gue nggak pernah ada di waktu se-anxiety ini. Banyak hal yang bikin khawatir, tapi gue gak punya waktunya buat digest semua itu. Gue lari dalam roda kehidupan, mengejar masa depan yang gue inginkan. Gue ingin terus tumbuh, makanya gue terus mencari kegiatan yang membuat gue belajar. Tapi tumbuh juga butuh istirahat. Tumbuh juga butuh bahagia. Bagaimana menemukan perfect balance-nya?
Gue pikir gue senang terus berproduksi, ternyata gue juga butuh merehatkan diri. Namun, kalau gue sudah rehat, pikiran di kepala datang silih berganti. Kenapa berhenti? Kenapa gak berusaha lagi? Kenapa gak membuat sesuatu lagi? Daripada diem aja, lo bisa melakukan sesuatu loh.
But what if gue gak mau melakukan sesuatu? Apakah tandanya gue berhenti bertumbuh?
Adulthood ternyata sesulit ini karena nggak ada guru dan guidebook yang disediakan dari sekolah. Setiap hari cuman coba-coba cari cara gimana biar nggak menyesal karena waktu yang gue punya ya cuman sekarang. Satu hal yang gue pengen banget adalah mulai olahraga. Cuman itu kegiatan yang gue gak punya sekarang. Padahal usia gue udah 27 tahun tapi gue masih nggak mau mulai juga jaga kesehatan gue (selain dari mengatur pola makan dan tidur yang udah sukses gue lakukan dengan baik). Mau sampai kapan mager-mageran gini?
Mungkin adulthood akan lebih mudah nantinya kalau salah satu kekhawatiran gue bisa gue prevent dengan kegiatan gue, which is olahraga. Mungkin bisa. Mungkin udah saatnya dicoba.
Tidak ada komentar:
Leave me some comment! Thank you, guys:}