tentang mimpi, seseorang yang dibiarkan untuk pergi dan kedatangan Piri Piri
Setelah cukup lama hidup ini gersang kayak padang pasir dan bertemu Eric Nam, akhirnya gue memutuskan untuk buka hati lagi sama orang baru. Kali ini nggak cuman satu, tapi ada lima. Buat gue pribadi kasih ruang untuk jadi fans orang baru itu nggak mudah. Nggak sekedar suaranya yang bagus dan karyanya yang menyentuh gue. Tapi entah kenapa kelima member Day6 (Jae, Sungjin, Brian, Wonpil, Dowoon) bener-bener bisa bikin gue ngerasa punya temen dan harapan baru.
Harapannya nggak muluk-muluk, kok. Cuman pengen punya lingkungan yang suportif dan penuh tawa kayak mereka. Mungkin gue mengenal mereka lebih jauh cukup terlambat -gue akui sangat terlambat. Di anniversary mereka kelima baru gue mengiyakan bahwa ... oke, bismillah, gue Myday mulai sekarang. Gue akan support mereka seperti mereka support gue lewat karya-karyanya. Tapi gue harap keputusan ini bisa membuat gue terus punya semangat bahwa setelah perjalanan yang panjang ... gue pasti akan sampai di tujuan.
Seperti Day6 juga yang akhirnya sampai ke posisi jadi seorang musisi setelah perjalanan panjang.
Gue pernah cerita kalo gue punya cita-cita jadi penulis. Sekarang gue lagi mengejar lagi mimpi gue supaya bisa jadi penulis dan punya pembaca yang sayang sama cerita gue. Tapi ternyata ketika mulai punya pembaca, gue jadi punya tanggung jawab baru. Tanggung jawab buat selalu belajar supaya hasil tulisan gue juga baik. Meski gue menulis bukan untuk penghasilan, tapi tetep aja gue harus berkembang dan menaikkan kualitas gue.
Dulu gue kira mustahil untuk menulis hal-hal di luar zona nyaman gue. Fantasy, thriller, sci-fi, horor. Semua itu jauh dari kebiasaan gue. Tapi gue mencoba, meski memang tidak sebagus orang lain, tapi gue mencoba. Lalu poin dari mencoba itu membuat gue jadi terbiasa untuk menghadapi hal-hal yang nggak bikin gue nyaman. Hal-hal yang ternyata bisa bikin gue berkembang.
Jadi meraih mimpi itu bukan sekedar berlari dan mendapatkannya. Tetapi ketika sudah digenggaman, kita harus apa? Itu juga yang harus dipikirkan.
Anyway, gue memutuskan untuk menutup banyak pintu dalam beberapa bulan terakhir. Bukan karena gue ngerasa keren karena bisa sendiri. Tapi gue nggak mau sakit lagi. Jadi gue memutuskan untuk berhenti mengusahakan orang-orang yang membuat gue merasa worthless. Ada beberapa orang yang gue kasih afeksi tapi bener-bener kayak setengah hati sama gue, padahal dulu kita teman baik.
Karena itu ... Gue memutuskan untuk menutup pintunya. Membiarkan orang yang di luar sana memilih apakan dia mau mengetuk pintu gue lagi atau nggak. Gue nggak mau membiarkan orang berpikir bahwa gue selalu ada, karena itu yang membuat mereka nggak takut kehilangan gue. And we all know, once seseorang nggak merasa takut kehilangan, mereka nggak akan menjaga dan menghargai apa yang ada di tangan.
Oke, yang ini juga udah keputusan final.
Terakhir ...
Denimalz pertama gue sampai juga. Namanya Piri Piri. Cantik dan gemesin kayak Kim Wonpil, keyboardist Day6. Wonpil bukan orang pertama yang bikin gue cinta sama Day6, tapi suara dia selembut itu sampai bikin gue selalu ngerasa nyaman ketika tiba-tiba merasa sendirian. Jadi selamat datang Piri Piri ke rumah Titi.
Dan kalo itu pertanyaan di kepala lo saat ini, jawabannya iya. Lo bener kok. Gue masih suka ngerasa sendirian dan nggak nyaman. Tapi gue juga belum siap biarin orang-orang masuk ke kehidupan gue. Gue takut gue disakitin lagi. Gue takut gue cuman dimanfaatin. Gue takut mereka salah mengartikan kebaikan gue dan ngatain gue toxic atau bahkan nyakitin mereka. Padahal all I did cuman pengen lihat mereka meraih mimpi mereka ... Bukan harus jadi kayak gue in the shape of GUE. Damn. Syukurlah gue punya kegiatan yang bikin hidup gue padat. Jadi gue nggak lagi terus menerus merayakan kehilangan.
Tidak ada komentar:
Leave me some comment! Thank you, guys:}