reconnect to my self.

Belakangan writer's block kembali menghantui gue. Seperti biasa gue akan menyalahkan kegiatan yang padat atau nggak ada waktu buat baca buku. Tetapi, gue juga memperhatikan kinerja gue di kantor. Kenapa nggak mudah ya membuat sebuah konsep konten? Padahal dulu gue bisa bikin konsep jam 4 untuk konten yang naik jam 6 sore. Kenapa sekarang sulit banget?

Sampai akhirnya sore ini gue lihat langit dan gue mikir ... oh ... gue belum terkoneksi sama produknya. Gue belum terkoneksi sama target audiencenya. Gimana gue tahu apa yang mereka butuhin? Gimana gue paham copy writing kayak gimana yang mereka mau baca?

Sama juga dengan tulisan gue. Gimana gue mau nulis kalo gue nggak terkoneksi sama tokoh-tokohnya? Iya, in ideas, gue tahu gimana cerita mereka. But how to write it? Gue nggak tahu karena gue nggak kenal mereka.

Lalu gue pikir-pikir lagi ... gue kurang apa, sih? Gue punya me time, kok. Nonton, jalan-jalan, coba hal yang baru, ketemu orang baru. All those shits yang orang bilang dibutuhkan untuk seorang penulis dapetin ide udah gue lakuin. Tapi apa yang hilang dari gue?

Ternyata guenya. Guenya hilang. Gue udah lama nggak punya waktu buat berimajinasi, membayangkan hal yang mungkin bisa terjadi, mencari-cari skenario baru karena gue selalu mencoba logis. Mencoba preventif buat hal yang akan terjadi. Gue nggak sempet terkoneksi sama gue.

Gue yang sukanya bikin skenario sendiri. Gue yang seneng ngulik drama-drama karakter gue. Gue yang pengen belajar terus supaya bisa mengaplikasikannya di naskah gue. Gue yang seneng nyanyi buat analisis liriknya dan jadiin itu bagian inspirasi naskah gue. Guenya tuh hilang di sini.

Jadi caranya cuman reconnect sama diri gue sendiri. Lakuin apa yang gue mau, yang bikin gue nyaman, yang bikin gue seneng. Emang kadang ada masa-masa kayak gini, di mana cuman lo sendiri yang bisa nemuin jawaban dan berusaha memecahkan permasalahannya.

Gue yakin gue pasti bisa nulis lagi dan bawa buku ini ke Gramedia. Gue yakin. Yakin banget. Bismillahirrahmanirrahim.