how are you?

 


I wasn't thinking about you when your photo popped up in the morning.

How are you?

Itu pertanyaan gue. Apakah lo baik-baik saja? 

Kayaknya iya. 

Apakah masih ada gue di hari lo barang setiap dua minggu sekali?

Gue nggak tahu.

Tapi kadang, lo masih muncul. Di antara gedung-gedung tinggi, di antara ketawa gue pas bercanda sama laki-laki, di antara rak chiki karena gue inget lo makan yang rasa keju, di antara mimpi gue yang bingungnya masih memunculkan elo.

Kenapa kita jadi gini?

Lucunya itu yang Amira tanyain ke Abel di The Stories, tapi gue nggak bisa tanya itu ke elo karena lo selalu mengalihkannya. Lo nggak mau kita ngomongin apa pun itu dan anggep itu nggak ada. Lalu kayak dulu-dulu, kita ketemu lagi, catching feelings lagi, dan pisah lagi.

Gue udah nggak mau.

Tapi, gue masih penasaran, how are you?

Kenapa gue masih mikirin lo?

Kenapa gue masih pengen tau alasan lo nggak bilang apa-apa lagi setelah gue nggak bales ajakan lo pergi hari itu?

Kenapa gue masih pengen denger jawaban dari alasan lo selalu cancel gue padahal lo yang ajak gue pergi?

Kenapa kita harus ketemu kalo begini terus?

How are you?

How are you?

Kalo gini, berarti kita ... nggak pernah bener-bener cuman temenan, kan?

Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.