[FLASH FICTION] 1989 Series: Welcome To New York

Everybody here wanted something more..
Searching for a sound we hadn’t heard before..

Nikita sedari tadi terus bercerita kepada Dimas tentang masalah percintaan sementara Satria tidak beranjak dari gitarnya. Beberapa kali Satria bisa merasakan cewek itu melirik ke arahnya tapi ia tidak mau menatap cewek itu lagi.

Satria tahu jelas Nikita sedang membicarakan dirinya dengan Dimas.

Dia tidak tahu bagaimana caranya bisa memberi tahu Nikita bahwa ia juga merasakan rasa nyaman yang sama. Namun ia tidak punya tujuan untuk berpacaran dengan Nikita. Ia tidak ingin gadis itu menunggunya lebih lama lagi disaat ia sendiri tidak punya keinginan untuk jatuh cinta.

Nikita hadir di saat Satria butuh sesuatu yang baru. Nikita hadir di saat semangat Satria untuk mengejar segala keinginannya semakin menggebu gebu. Bukan salah Nikita datang saat Satria tidak ingin jatuh cinta. Tapi bukan salah Satria juga tidak bisa membalas perasaan Nikita lebih jauh.

Nikita menyuguhkan cinta yang begitu banyak untuk Satria sampai sampai cowok itu tidak bisa menampungnya sendirian. Ia terlalu kaget akan segala hal yang ada di hadapannya. Ia tidak pernah menyangka Nikita akan sebegininya pada dirinya.

Nikita mengajak Satria jatuh cinta di saat cowok itu berhenti percaya pada cinta.

Everybody here was someone else before...

"Gue tuh cape Dim kalo gini terus. Seakan akan lari bareng bareng tapi enggak. Seakan dekat tapi kayak orang asing." Keluh Nikita sambil mengikat rambutnya.
Dimas menghela nafas, "emang kalian tuh kayak jalan di satu tujuan Nik, tapi sebenernya destinasi arahnya berbeda..."
"Dia tuh terlalu menarik untuk gue lewatin. Dia unik, dia beda sama yang lain..."

Satria menghentikan permainan gitarnya lalu menghela nafas. Ia menaruh gitarnya dan bangun dari duduknya sambil berkata, "jangan ngurusin cinta terus. Masih banyak hal yang bisa elo lakuin. Jangan lewatin kesempatan yang bisa lo dapetin, kalo enggak lo akan nyesel nantinya.."

Ia beranjak pergi sambil berharap Nikita akan mengerti bahwa di dunia ini, untuk dirinya dan gadis itu sendiri, masih banyak kesempatan yang akan menyambutnya dan bisa saja hilang jika kita terlalu fokus pada sesuatu yang tidak pasti.

Tapi disisi lain, Satria ingin kembali berbalik dan bicara pada Nikita. Tapi ia rasa itu hanya akan membuat Nikita semakin tidak bisa melupakannya. Ia pun berjalan meninggalkan ruangan OSIS sambil bergumam sendiri.

"Karena sebenarnya kamu pun begitu menarik. Tapi mungkin jalan kita gak sama, Nik..."




Cirebon, February 25th 2015
Taylor Swift's 1989  - Track 1
Aku sedang memperjuangkan panggungku, Kesatria..

Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.