[FLASH FICTION] Get Better
Yasmin melirik ke sekitarnya sambil bergidik tak nyaman. Terlalu ramai untuk dirinya yang hidup sebagai seorang tour guide tapi benci tempat ramai. Alasannya bertahan pada pekerjaan terkutuk ini hanya satu; dia tidak bisa sendirian. Terakhir kali ia ditinggal sendiri tanpa kesibukan apapun selain internet dan media sosialnya, ia nyaris menghancurkan apartemennya sendiri.
Perempuan ini memang sangat emosional. Ia terbiasa menunjukkan seluruh perasaannya tanpa filterisasi apa apa. Ia percaya semua kejujuran akan membuatnya lega dan bisa berjalan meninggalkan masa lalunya. Tapi ia salah. Ia selalu terjebak dalam roda kepalsuan di mana ia berpura pura merelakan apa yang tak lagi bisa jadi miliknya. Fadil contohnya.
Fadil benci Yasmin yang terlalu penakut; takut Fadil selingkuh, mabuk bersama cewek, nonton YouTube sampai tengah malam dan jatuh sakit, hilang tanpa kabar. Fadil benci memberi kabar tapi ia lakukan itu untuk Yasmin. Fadil benci menghabiskan waktu berjam jam untuk texting hal tidak penting tapi ia usahakan itu untuk Yasmin. Fadil benci pergi ke tempat yang sama berulang ulang kali hanya untuk melihat Yasmin menuntaskan tour reportnya tapi ia bertahan demi Yasmin. Bahkan Fadil benci dirinya harus menonton YouTube sambil menelpon Yasmin tapi apakah ia memutuskan panggilan telpon itu? Tidak. Semuanya demi Yasmin, tapi Fadil rasa usahanya keluar dari zona nyaman tidak pernah cukup untuk Yasmin.
Kini saatnya Yasmin yang dipaksa keluar dari zona nyamannya; tidak tahu kabar Fadil setiap saat, harus sadar dunia Fadil bukan hanya tentangnya, tidak lagi bisa menuntut seluruh waktu Fadil untuknya. Lalu apa yang terjadi pada perempuan itu? Di tengah tengah keramaian Tokyo di musim semi kali ini dia menangis sejadi jadinya. Entah karena menyesal, atau rindu karena tidak lagi bisa menggapai.
Fadil dan Yasmin sama sama tahu, meski jarak memisahkan, mereka masih memiliki satu sama lain. Mereka ada untuk saling mengisi, tapi tidak lagi untuk berusaha membahagiakan apa yang tidak pernah benar benar bahagia bersama. Mereka lelah menjdi orang lain untuk membahagiakan pasangan mereka. Mereka lelah mengetahui usahanya untuk mengerti tak pernah cukup untuk orang yang dimengerti.
Keputusan ini jelas melegakan kedua belah pihak; setidaknya Fadil tidak perlu berpura pura menanyakan kabar Yasmin padahal dia tidak ingin tahu karena dia juga sudah tahu semua jadwal perempuan itu. Setidaknya Yasmin tidak lagi harus berusaha cari topik terbaik karena dia tahu ada waktunya mereka berbincang, ada waktunya mereka sibuk berperang di dunia masing masing.
Tapi rindu ini masih terasa bahkan saat Tokyo dan Melbourne terbentang jauh melintasi dua benua yang berbeda. Yasmin berbisik pada dirinya, “demi Tuhan aku rindu kamu.”
Namun tanpa ia ketahui jauh di pojok dunia sama, Fadil juga berkata pada dirinya, “yang berpisah bukan cuman kita, yang patah hati juga bukan cuman kita, it will get better day by day. Kita bisa kok, Min.”
Tulisan ini untuk hati yang berusaha membahagiakan tapi malah berhasil membahagiakan saat tidak lagi berusaha; kadang memang ada usaha yang tidak membawamu ke mana mana.
Turkey, April 2019
Wind Flower - MAMAMOO
nice
BalasHapusKok kisahnya seperti yg aku baca sebelumnya mba ? True story yaaah... Apa akunya yg kelewat ngamatin yaaa
BalasHapusSerasa kena, tapi agak mantul. Duh perasaan hehe
BalasHapus