arka-- the art of trust

Selamat pagi dari Titi yang kaget dengan diri Titi sendiri.

Selama 9 tahun gue nulis, gue nggak pernah bisa tuh benar benar memaknai kalimat bijak yang sering diucapkan kala kita jatuh cinta tapi tidak berjalan sesuai rencana. Katanya sih, "if you love something, set it free."

Pada 2016 gue sempet punya cowok beberapa bulan. I know how he tried hard to handle me. Hey, Reyhan. If you're reading this, you're rock, men! Di masa itu gue ternyata sangat brengsek dan nggak tahu diri. Gue udah jadi orang paling tenang di dunia karena udah dapet kampus, teman baru bahkan tempat tinggal di semester terakhir masa SMA gue. Tapi si Rey ini kan lagi sibuk sibuknya buat cari kuliahan, ya jelas dong dia stress banget. Plus, he had to handling me. This person is beyond you guys expectation. Gue itu (ternyata) sangat posesif dan manja pada masanya. 

Rey sering bilang sama gue, "if you love something, don't hold too much. Let it go. Kalau terlalu digenggam, dia rasanya pengen kabur terus." Tapi gue nggak percaya...Because I think, if you're with me, then stay around 24/7. 

HAHAHA KAYAK LONDON SCHOOL RADIO YA.

Lalu pada akhirnya Rey menyerah dan kabur karena katanya "jarak memisahkan kita." Dia kuliah di Purwokerto, gue di Jakarta. Tapi dari situ gue ngerasa.. Oh mungkin guenya kali belum ketemu dengan orang yang cocok. Maaf yah Rey pas sama gue lo kerjaannya gue cemburuin mulu :(

Di tahun yang sama gue ketemu sama gue ketemu sama cowok lain. Namanya Gibran and as I told you in many previous writings, dia berusaha keras merubah gue jadi "lebih baik" dalam versi dia. Dia juga sama - sama berusaha nge-handle how needy am I. Gue kira gue sudah berubah lebih dewasa karena tuntutan Gibran. Jadi ketika gue pisah sama Gibran, gue yakin cowok selanjutnya akan lebih tenang karena ketemu gue dalam versi lebih baik.

But unfortunately, Arka showed me that I havent changed. Gue masih needy dan bener bener capricorn tulen -di luar kelihatan keren dan kuat banget, tapi dalemnya rapuh banget kayak marshmellow. Arka sempet usaha untuk memenuhi how needy I am. Bukan cuman needy.. Posesif dan cemburuan juga! HAHAHAHA. Tapi akhirnya dia capek, dia marah dan kami sempet pisah....

Di situ gue masih ngerasa yang sama kayak pas pisah sama Rey. Mungkin gue belum ketemu yang cocok sama gue, because I guess, I deserve someone who fulfilled my needs. Tapi setelah beberapa lama pisah sama Arka tapi masih berantem juga, gue sadar kalo sebenernya yang salah itu bukan cowok cowoknya.. Tapi gue sendiri.


Sampai kapanpun gue nggak akan nemuin cowok yang bisa menuhin semua keinginan gue kecuali Bokap gue:"} Gue nggak sadar ternyata sifat needy, posesif dan cemburuan gue itu malah bikin gue susah buat bangun hubungan sama orang lain.


Arka come again and magically, make this girl change her mind. Buat gue, ini sesuatu hal yang luar biasa ketika seorang Titi tiba tiba bisa menerima cowoknya nggak ngabarin, baru kasih kabar malam, terus dia juga sibuk aja sama dunianya sendiri. Buat seorang Titi yang nggak cemburuan, nggak sering ngambek..


Gue kira gue berubah karena gue udah nggak bener bener sayang lagi sama Arka. Tapi ternyata gue menerapkan apa yang selama ini nggak gue lakukan.. If you love something, set it free. If its yours, it will come back to you. Gue ngerasa setiap harinya grow better sama Arka dan dia yang tadinya ngerasa issues sama gue karena "terkekang" jadi mulai buka diri lagi. Malah, gue ngerasa jauh lebih percaya sama dia ketika gue bebasin dia ngapain aja..


Di situ gue baru tau kalo hubungan itu adalah tentang dua orang yang sama sama mau menyesuaikan dan mau belajar. Meski sekarang gue lagi di tahap penyesuaian, tapi gue udah bisa sesantai itu jadi orang yang nggak terlalu nuntut dan nikmatin aja flownya. Gue jadi bisa ngerasa kangen dengan wajar, senang dengan wajar, berantem dengan wajar ketika di antara kami ngga ada yang terlalu berusaha dan terlalu menuntut.


Hebat banget deh cowok gue. Setelah bertahun tahun gue punya cowok, baru sekali nih ada orang yang bisa buat gue ganti mindset tentang hubungan seperti ini. Meski sikap Arka jauh dari bayangan gue kalo punya cowok (karena Arka ngga seperhatian itu), tapi Arka bikin gue tau kalo punya pasangan itu bukan berarti hidup gue itu jadi milik dia dan sebaliknya. Ya hidup kami tetap berputar seperti biasa, pada tempatnya, tapi ditambah kehadiran mereka sebagai "pembahagia."


Last but not least, to change this mindset, gue harus belajar percaya sama Arka. Arka bener bener cokiber! Semua orang dipeluk dan diperhatiin. Ya jelas mereka semua kecuali gue. Sama halnya kaya gue yang ramah banget sama cowok cowok tapi bisa dibilang galak dan kasar sama Arka. Tapi karena gue percaya Arka setia, gue bisa tenang dan biarin dia tetep jadi dirinya.


Lagi pula gue sadar juga.. Kalo gue posesif sama Arka, emang gue mau diposesifin juga? Nggak boleh main sama sahabat sahabat cowok gue? Meluk Jul? Movie date sama Fernandi? Dinner sama Fadhel? Mager banget kalo Arka cemburu sama sahabat sahabat gue. Orang gue ketemu sama mereka dulu daripada Arka. Lagian kalo gue main sama sahabat gue, bukan berarti gue nggak sayang lagi sama dia kan? Nah, coba deh yang mau posesif sama pasangannya mikir kaya gini juga. Karena Arka juga sempet bilang, "lo larang-larang gue emang berarti lo sayang sama gue?"


BOOOM. Yuk yuk jangan ngegas yuk. HAHAHA.


Intinya gue seneng banget sama hubungan gue dan Arka sekarang. Karena rasanya setiap hari gue belajar hal baru, nggak monoton, nggak kehabisan obrolan, punya ruang buat diri sendiri dan terpenting bisa jalanin ini dengan nyaman.




Gue bener bener percaya good thing takes time sekarang :"}

1 komentar:

  1. seneng anget pemikiran cowok mu mbak, "lo larang-larang gue emang berarti lo sayang sama gue?" nah ini nih, pertanyaan yang harus dipikirkann baik-baik.

    BalasHapus

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.