Before We Begin The Series: How'm I Doing



“Seru ya main sama Jamie?” Tanya Solar canggung sambil memainkan tteobokki di piring. Eric hanya mengangguk kecil sembari terus sibuk dengan handphone-nya. Selepas memasakkan makan malam mereka berdua, Eric baru ingat kalau dirinya harus briefing singkat dengan Jamie melalui chat untuk charity project mereka. Namun bicara dengan Jamie memang tidak bisa hanya dengan 2-3 bubble chat, pasti ada saja celoteh Jamie yang mengundang tawa dan membuat Eric tidak bisa meninggalkannya.
“Ngobrolin apa sih?” Tanya Solar lagi, kali ini nadanya agak kesal.
“Hmm ini lho, besok aku kan mau rekaman untuk charity project yang waktu itu aku ceritain. Inget kan?”
Solar berdehem mengiyakan, “terus?”
“Ya.. Biasa Jamie, ngajak ketawa. Lagi ngomongin Jae yang kemarin kepeleset di panggung karena deg-degan. Biasa, Red Velvet yang muncul. Jae kan suka banget sama Yeri.”
Bibir Solar membentuk O lalu bergumam, “jadi kita makannya kapan?”
Deg.
Eric baru menyadari kesalahannya.
Ia cepat-cepat menaruh handphone-nya lalu berujar, “maaf ya. Kalo udah ngobrol sama Jamie emang nggak inget waktu.”
“Nggakpapa kok.” Sahut Solar dengan senyum kecut, “lagian itu kan Jamie.”
Omo.. Wae? You look different.” Kata Eric sambil tersenyum menggoda. Dari raut wajah Solar, ia bisa melihat bagaimana perempuan itu cemburu pada Jamie.
Solar menggeleng cepat, “aniya.. Cuman kan kita lagi berdua, kamu sibuk sendiri sama Jamie.”
“Kayaknya kemarin aku chat-an sama Eddie kamu biasa aja.” Sahut Eric dengan tatapan menyelidik.
“Sama Eddie kan ngomongin kerjaan.”
“Ya sama Jamie juga.”
Skakmat. Solar menaruh garpunya lalu mengacak-acak rambutnya.
“Astaga, aku bisa gila pacaran sama kamu!”
Eric tertawa kegirangan, “hahaha kenapa sih?”
“Kamu tuh ramah banget sama semua orang, Oppa. Mereka bisa salah sangka.”
“Hahaha, Yongsun… Chagiyaaa..”
Andwae! Nggak usah manggil gitu!” Solar langsung cemberut sementara Eric bangkit dari duduknya dan memeluk Solar.
“Jamie itu nggak pernah lihat aku sebagai laki-laki. She doesn’t even treat me like a.. Human. There’s no point to be jealous of her.” Ujar Eric menenangkan Solar.
Dalam pelukan Eric, Solar pun mengerang, “tapi bisa aja kamu lebih seneng sama dia karena kamu lebih banyak abisin waktu sama dia.”
“Oh, kalo gitu juga kamu bisa jadi lebih suka sama Moonbyul daripada aku?” Tanya Eric sambil tertawa. Seketika Solar mendorong Eric. Dahinya mengernyit, matanya menatap Eric tajam.
“Kok gitu?”
Geu-nyang…. Ah, andwae. Lupain aja.” Sahut Eric sambil duduk di samping Solar.
Solar meraih tangan Eric lalu menggenggamnya, “kamu baca itu semua?”
Eric terdiam.
Mana mungkin dia tidak membacanya? Hampir semua video dan kontennya di Instagram dipenuhi oleh komentar tentang fans Mamamoo yang mendukung Moonbyul bersama Solar. Tidak hanya itu, ada juga beberapa yang berkata bahwa Eric tidak pantas dengan seorang Solar. Pada beberapa episode We Got Married juga terlihat Solar yang begitu canggung dengan Eric sehingga banyak yang berspekulasi bahwa perempuan itu terpaksa menjalani semuanya dan Eric membuatnya tertekan. Tapi bagaimana Eric bisa menjelaskan situasi bahwa semua itu lumrah terjadi karena Eric dan Solar belum kenal satu sama lain?
Eric tidak bodoh, ia tahu apa yang netizen katakan di luar sana tentang mereka.
He clearly knows how some people hate him being with Solar. But he couldn’t do anything.
Eric memilih untuk tidak terlihat peduli karena ia tahu betapa pedulinya Solar kepada semua komentar itu. Kalau Solar tahu ia cukup terpukul dengan hal itu, Solar akan semakin tersiksa dan Eric tidak tahu apa yang akan perempuan itu lakukan.
Ia hanya tidak ingin kehilangan Solar.
Solar menggenggam jemari Eric lebih erat lagi, “Oppa..”
“Yongsun.. Apapun yang dikatakan orang di luar sana, nggak perlu didengarkan. Apapun yang kamu khawatirkan, coba dijauhkan.”
“Tapi..”
“Hubungan ini urusan antara dua orang. Aku dan kamu. Kamu sudah menerimaku, jadi aku nggak peduli apa kata orang lain tentang siapa yang lebih berhak sama kamu. Toh kamu yang memilihku. Sama juga dengan cewek-cewek yang dekat denganku. Mereka temanku, Yongsun. Moonbyul temanmu. Sudah. Tidak perlu khawatir.”
Solar menatap Eric dalam lalu mengangguk kecil.
“Sekarang kamu makan, ya. Habis itu kita nonton film. Terserah kamu. Apapun yang kamu mau, aku turuti malam ini.”


Betapa beruntungnya Solar jatuh hati pada pria yang begitu bisa diandalkan seperti Eric..

***

“Sampai kapan kamu di Amerika?” Tanya Solar sambil terus menutupi kamera depannya dengan ibu jari. Sebenarnya dia yang mengajak Eric untuk video call. Namun sudah 2 menit Solar tidak mau memperlihatkan dirinya.


Eric terlihat bete, namun ia menjawab, “sampai kamu benar-benar nggak bisa hidup tanpa aku.”
“Astaga, Yundo Oppa. Geli!” Seru Solar sambil bergidik ngeri.


“Hahaha kemarin WheeIn chat aku di Instagram.”
“Oh iya? Dia bilang apa?”


“Ric-hyung, Unnie nggak bisa tidur nunggu telpon kamu.”
Saking kagetnya, Solar melepas Ibu jarinya lalu membiarkan kamera tersebut memperlihatkan dirinya.
“Jin-jja?! Kenapa sih dia bilang bilang?!”


Saat itulah tawa Eric meledak melihat warna rambut Solar yang berwarna pirang. “OMO CHAGIYA, KAMU CAT RAMBUT LAGI? HAHAHAHA.”
“Ah!! Astagaaa!” Solar kaget lalu menjauhkan handphone-nya dari depan muka.
“Ya ampun nggakpapa, cantik kok.”
“Terlalu terang nggak sih?” Tanya Solar panik, “ini aku baru selesai cat langsung telpon kamu.”
“Nggak, Sayang..”
Eric selalu nerima aku apa adanya… Solar membatin.
Perempuan itu kembali menghadap layar handphone lalu berkata, “beneran cantik?”
“Iya. Kamu mah selalu cantik.”
Solar tersipu malu, “gombal.”
“Hehehe nggak kok. Tapi aku kayanya nggak akan bisa lihat rambut kamu, aku masih rekaman untuk lagu baru di sini. Pasti kalau pulang nanti warnanya udah ganti lagi.”
Solar terkekeh, “kalau ganti nanti, kamu mau warna apa?”
“Hmm.. Apa aja bagus sih sama kamu.”
“Eric…”
“Coklat. Pasti cantik.”
Solar tersenyum kecil, “coklat ya? Oke! Bagus juga untuk shooting terakhir WGM...”
“Oh iya.. Sebentar lagi selesai ya WGM.”
“Iya, shooting terakhir kan menunggu kamu pulang. Pasti fans Ddongie Couple sedih ya nggak bisa lihat kita bareng bareng lagi…”
Eric tersenyum kecil, “tapi yang penting kita berdua akan selalu bareng bareng, kan?”
Solar mengangguk kecil.
“Selalu, Oppa.”

***

Beberapa minggu kemudian…
Sembari menunggu pesawat Eric sampai, Solar mendengarkan beberapa lagu yang Eric tulis selama berada di Amerika. Hingga saat ini hanya ada satu lagu yang tidak berhenti ia putar di handphone-nya, How’m I Doing.
Entah mengapa lagu ini selalu membuat Solar merasa bersyukur memiliki Eric namun di saat yang bersamaan juga merasa dirinya tidak cukup baik untuk Eric. Eric selalu menerimanya, menuruti apa yang ia mau, tidak pernah protes dengan keputusan Solar. Eric selalu ada untuk mendukung Solar, tidak pernah mengekang, selalu menjadi orang yang lebih dewasa dan bisa diandalkan.
Dalam sekejap mengenal Eric, Solar tahu pribadi Eric begitu baik dan sayang untuk dilewatkan. Setiap naskah yang diberikan di WGM seakan dilakukan secara natural oleh Eric tanpa paksaan apapun. Mungkin karena memang kepribadian Eric yang benar benar begitu hangat sehingga membuat Solar yang tadinya canggung dan malu menjadi nyaman.
Ia benci orang membenci Eric karena dirinya.
Ia benci orang membuat Eric terluka.
Karena dirinya tidak bisa berlaku apa-apa untuk itu semua. Sementara Eric tidak pernah mengecewakannya. Ia selalu memberikan yang terbaik untuk Solar. Sehingga Solar tidak pernah berhenti bertanya-tanya pada dirinya….
Apakah Solar juga berlaku yang sama untuk Eric?
Apakah Solar adalah orang yang Eric butuhkan?
Tiba-tiba seseorang membuyarkan lamunan Solar dan memeluknya dari belakang. Wangi tubuh Eric begitu lekat tercium sehingga Solar tidak panik karena pelukan itu. Ia tertawa kecil dan berkata, “bagus nggak warna baru rambut aku?”
“Bagus.” Jawab Eric sambil memberikan dua tangkai bunga pada Solar.
Solar meraihnya lalu berkata, “kamu sayang banget ya sama aku?”
Eric berdehem mengiyakan.
“Aku juga sayang banget sama kamu.”
Eric mengangguk kecil, “aku tau.”

You're the one I call when I'm
Thinkin' 'bout nothing at all, you're
You're the one I need when I'm
Feeling good about anything I think
You're the one I reach for
When I wanna celebrate something
You're the one I look for
In everything, everywhere and I
Oh, I'm doing my best, it don't always work

'Cause I get distracted and I know it hurts
'Cause you love so easy and you put me first
And so while I have you, oh
I'm tryna be the man you need
I'm tryna keep you next to me
Oh, I'm tryna be the one you call
The one you reach for anything at all, oh yeah


***

Andwae : Tidak
Chagiya : Sayang
Geu-nyang : Hanya
Ric-hyung : Eric Hyung-boo (Eric Kakak Ipar)

1 komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.