[FLASH FICTION] Petrichor: The Way


"Kamu masih mau nungguin Damar, Lys?" Tanya Via sambil memasukkan beberapa buku ke dalam tasnya. Elyssa tersenyum kecil lalu mengangguk.

"Enggak nunggu juga sih, Vi..."

Via berbalik lalu duduk di depan sahabatnya. "Lys, kamu ngerti kan Via khawatir?"
"Iya.. Tapi Damar gak bakal ngapa-ngapainin aku, Vi."
"Kamu tuh sudah melewati  banyak hal yang buat kamu jatuh bangun. Tapi kali ini aku harap kamu gak jatuh lagi."
"Aku pengen semuanya berjalan sesuai jalannya, Vi. Aku gak mau menghabiskan waktuku untuk berjuang dengan cara seperti yang dulu."
"Jadi apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Via heran.

"Menunggu sampai Damar siap."
"Lalu jika dia tidak pernah siap?"
"Pasti ada jalan lain."
"Kalau dia malah bersama yang lain?"
Elyssa mengigit bibirnya. "Kamu tau gak sih, aku sendiri gak tahu mau apa sama Damar. Aku hanya gak bisa jauh dari dia. Aku nyaman. Perasaan ini aneh, tapi aku suka."

"Jangan terbiasa dengan kenyamanan, Lys. Suatu saat semuanya akan hilang."
"I know, tapi aku suka bagaimana Damar membuatku merasa istimewa. Bagaimana Damar menghargai aku, menyempatkan diri untuk menelponku, membalas chat-ku. Damar... Sosok yang aku cari selama ini."
Via memutarkan bola matanya. "Aku sudah mendengar itu dengan 5 cowok berbeda dalam tahun ini."

Elyssa tertawa. "Aku baru dua bulan mengenalnya, Vi. Butuh waktu.."
"Tapi sampai kapan?"
"Pada saatnya juga pasti Damar akan memberikan kejelasan siapa kami. Sekarang jalani saja apa yang sudah ada. Toh kami berdua sama sama nyaman."
"Jangan sampai kamu melewatkan yang baik lagi, Lys..."

"Semoga tidak. Karena aku yakin, cinta pasti menemukan jalannya..."




Cirebon, 14 September 2013 from 23.45 - 23.57
I miss you already...

Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.