[FLASH FICTION] Destiny #KSeries

Kim In Ha mengaitkan jaket tebal berwarna coklatnya di balik pintu sembari menghela napas. Hari ini cukup panjang untuknya. E-mail yang dapat dari klien dan pekerjaan tambahan dari atasannya, Kim Yeol membuatnya tidak sempat bernapas seharian.

In Ha harusnya senang tidak lagi bertugas di tim yang sama dengan Yeol karena atasannya itu selalu saja membuat hidupnya tidak tenang. Yeol dapat membuat In Ha merasakan libur musim panas tercepat di Korea dan jam kerja yang paling lambat sekaligus. Namun dengan dipindahkannya In Ha dari divisi kreatif ke divisi marketing dengan posisi yang lebih tinggi justru membuatnya kalang kabut. Pasalnya atasan In Ha bukan lagi Yeol yang cerewet, namun seseorang yang ia kenal dari masa lalunya, Park Jong Suk.

"Wae, In Ha-ya? Bukannya bagus ya akhirnya kamu ketemu Jong Suk lagi?" Tanya So Hee sahabatnya yang bekerja di divisi percetakan. In Ha dan So Hee menyewa apartemen bersama jadi walaupun divisi mereka berjauhan, mereka tetap sangat dekat.
"Ani.. Aku gak siap aja, kayak aneh gitu lho.. Jong Suk.. Balik lagi.. Ani ani, ini pasti mimpi."
"Keumanhae, In Ha-ya.. Udah saatnya kamu ketemu lagi sama Jong Suk. Kamu gak bisa terus menerus sembunyi kayak gini."
"Dia yang pergi, So Hee. Bukan aku." Ujar In Ha tegas. 
So Hee menghela nafas, "ara, ara... Tapi kan..."
"Udah deh, aku mau tidur aja."

In Ha langsung menutup pintu kamarnya tanpa bicara apa-apa. Ia melemparkan dirinya lalu menghela napas panjang sekali lagi. Entah kenapa tangannya akan selalu gemetar dan jantungnya berdegup sangat cepat jika ada sesuatu yang berhubungan dengan Jong Suk, mantan pacarnya yang telah memutuskannya tiga tahun yang lalu. In Ha harusnya bisa tersenyum lebar tadi siang supaya Jong Suk berpikir bahwa gadis itu telah melupakannya. Namun reaksi In Ha malah membuat Jong Suk tersenyum licik, seakan akan mencibirnya.

Kim Yeol memperkenalkan Jong Suk tepat saat In Ha memberikan laporan terakhirnya sebagai anggota tim divisi kreatif. In Ha tidak tahu apa yang direncanakan Yeol untuk membuatnya lebih menderita lagi di majalah STARE ini. Tapi yang In Ha tahu saat ia ingin menyambut Jong Suk layaknya teman lama, Jong Suk malah berlaku sangat dingin dan formal. Ia lalu bertanya dengan suara kecil setelah memperkenalkan dirinya, "geulaeseo.. Nuguseyo?" 

In Ha menatap Jong Suk tak percaya. Rasanya ia ingin marah namun masih ada Kim Yeol di ruangan itu, terlebih Yeol masih jadi atasannya. Ia ingin sekali menampar Jong Suk dengan omongannya sendiri bahwa mereka harus tetap berteman bagaimana pun ceritanya. Akhirnya In Ha pun mengalah dan menjawab dengan sangat sopan.

"Ah, ne.. Annyeonghaseyo.. Naneun... Kim In Ha imnida."

Jong Suk tampak tersenyum kecil, namun In Ha tahu apa arti senyuman itu. Lelaki itu sedang meremehkannya dan berpikir bahwa In Ha masih menyukainya. In Ha rasa Tuhan sangat terlambat membuat Jong Suk kembali. In Ha tidak ingin Jong Suk yang ini, In Ha tidak ingin membuat dirinya lebih lemah lagi.

In Ha selalu berpikir bahwa mencintai Jong Suk adalah sebuah takdir yang membahagiakan meskipun pada akhirnya mereka berpisah. Walaupun Jong Suk meninggalkan In Ha hanya karena alasan jarak, In Ha masih percaya bahwa Jong Suk adalah pria yang baik.

Namun semenjak pertemuan kali ini, ia berubah pikiran. Ia tidak akan lagi  berbaik baik dengan pria yang telah mematahkan hatinya. Jong Suk tidak bisa seenaknya pada In Ha. In Ha  tidak akan membiarkan takdirnya menjadi menderita hanya karena Jong Suk, cinta masa kuliahnya.

Sebagian dirinya masih mencintai Jong Suk. Namun bagian lain dari dirinya berkata dengan tegas bahwa ia tidak ingin disakiti lagi.



Cirebon, 1 Agustus 2016
Mencoba sesuatu yang baru itu.. Asyik?:}


Translate:
- Wae: Kenapa
- Ani: Tidak
- Keumanhae : Hentikan
- Ara : Aku tahu
- Geulaeseo.. Nuguseyo? : Jadi.. Kamu siapa?
- Ah, ne.. Annyeonghaseyo. Naneun Kim In Ha imnida : Ah, iya.. Halo, saya Kim In Ha.

Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.