[FLASH FICTION] Petrichor: Sebatas Teman

Semua orang tahu kedekatan Damar dan Elyssa. Itu fakta pertama.

Semua orang tahu betapa Elyssa tidak pernah melirik cowok lain. Itu fakta kedua.

Semua orang tahu adalah sebuah keajaiban besar bagi Elyssa bisa bersanding dengan seorang Damar. Itu fakta ketiga.

Tapi tidak pernah ada yang tahu hubungan mereka yang sebenarnya. Itu fakta yang paling utama.

Elyssa tidak pernah menanyakan status antara mereka berdua karena ia tidak ingin Damar meninggalkannya. Bagi Elyssa, sekedar bisa bersama Damar dan menghabiskan waktu dengannya sudah lebih dari cukup, ia tidak mampu meminta lebih banyak lagi. Tapi kenyataannya dunia tidak senaif itu; kita tidak bisa mempertahankan apa yang tidak kita miliki.

Dari kejauhan Elyssa memperhatikan Damar yang sedang asyik dengan teman temannya di salah satu meja kantin. Meja mereka hanya berselang beberapa meter, tapi aura bintang jelas jelas terpancar dari meja yang diduduki Damar. Meja tersebut berada di area anak-anak kelas atas sebagaimana hanya anak kelas 3 yang boleh duduk di sana. Damar, Felicia, Sephan dan beberapa anak dari geng Damar selalu sukses menarik perhatian seluruh isi kantin bahkan tanpa melakukan kegiatan yang besar.

"Jadi jadi Sephan udah dapet kontaknya Almira?" Tanya Damar sambil cekikikan. Sephan tertawa.
"Itulah yang disebut usaha, Damar. Usaha membuahkan hasil!"
"Jadi secara gak langsung elu mau bilang kalo Idam gak usaha?" Celetuk Felicia sambil terkikik.
"Semacam itu.." Ujar Sephan.
Yanesa yang duduk disamping Felicia menyipitkan matanya yang sudah cukup sipit sebenarnya, "lho Idam bukannya sama si.. Siapa tuh... Elys ya?"
"Iya gue juga taunya gitu dari Feli. Feli kan yang nyebarin gosipnya." Sahut Caesar.

Seketika wajah Damar memerah seperti Elyssa juga yang ikut memerah. Elyssa berusaha mendengarkan lebih saksama lagi, ia ingin tahu apa jawaban Damar karena selama ini jika mereka sedang pergi dan kepergok oleh orang lain, mereka hanya akan tersenyum malu malu.

"Apaan sih." Ujar Damar agak risih.
"Ya gue sebar cerita biar orang gak mikir lo stuck di Farah, Dam. Emangnya salah? Lo emang ada apa-apa kan sama dia? Deket kan sama dia?"
Damar menghela napas, "deket kan gak berarti ada apa-apa. Dia cuman temen gue kok."

Elyssa melepaskan sendok yang ia pegang sampai jatuh ke dalam mangkuk baksonya. Hatinya berdetak kencang. Bukan, bukan detakan bahagia...


Ia kecewa.





26 Agustus 2016
Tulisan terakhir untuk seri ini.
Goodbye, Petrichor.

2 komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.